<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/1771019953795198147?origin\x3dhttp://sdnkomjeriisurabaya.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

SDN Komjer II / 506 Surabaya

Siswa Sehat - Sekolah Bersih - Kami Nyaman Belajar

Opini Pak Guru Ganteng Sesekali Jelek

Assalamualaikum, saya Pak Septian Dwi Yahya, Guru kelas V-B SDN Komplek Kenjeran II/506
Dalam kegiatan Hidroponik awalnya saya pasif, alasannya dikarenakan saya belum mengetahui dasar dan ilmu tentang Hidroponik. Dalam beberapa hari saya melihat Bu Dyna dan beberapa guru mulai meluangkan waktu di kebun hidroponik, membuat rancangan kebun dibantu oleh Pak Andi. Sesekali saya melihat dari kelas. Nah, tepat di minggu pertama bu Dyna dan Bu Rossi menemui saya untuk memilih perwakilan kelas saya untuk menjadi tim hidroponik. Saya sebagai guru baru merasa bingung dikarenakan masih belum mempunyai dasar keahlian siswa di masing-masing bidang. Ketika di kantor guru, beberapa guru menyarankan untuk memilih 10 anak yang diketahui sangat layak dan mampu, dan saya mengikuti arahan tersebut. Terpilihlah 10 siswa V-B menjadi tim Hidroponik dan Dokter kecil.

Rapat tim pun diadakan, seluruh siswa pilihan berkumpul di kelas V-A tepat disamping kantor sekolah. Saya mulai mengamati ilmu tentang hidroponik melalui slid powerpoint yang di sampaikan. Dari ilmu tersebut saya mempunyai dasar jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk membantu. Semua konsep dan dasar ilmu sudah di berikan ke tim. Hari itu juga terbentuk jadwal harian. Saya mendapat jadwal hari Selasa. Alhamdulillah, hari demi hari mulai berjalan lancar. Konsep kebun awalnya sederhana menjadi lebih nyaman dan cantik dipandang mata. Yaaa, itung-itung jadi pengalihan dari halaman yang masih masih sampah. Mulai minggu selanjutnya saya dan tim hari Selasa dan didampingi bu Dyna merawat hidroponik. Ilmu demi ilmu diberikan sampai akhirnya saya dan tim bisa melakukan setiap minggunya.

Membahas tentang sampah, suatu hal yang sulit dirubah. Kebiasaan anak-anak yang masih dilakukan setiap jam istirahat adalah bermain dilapangan sambil makan kemudian sampah ditinggalkan. Sesekali pemikiran untuk mengolah sampah muncul. Ketika saya bermain di suatu sekolah, saya melihat penjaga sekolah membereskan sampah botol dan dicat warna warni. Dari situ saya mulai berfikir jika sampah non-Organik dimasukan ke botol bekas maka warna sampah yang dihasilkan dapat menggantikan warna cat. Ide itu lebih matang ketika bu Dyna dan beberapa guru juga mendukung untuk mengumpulkan minyak jelantah dari rumah tangga wali murid. Akhirnya sosialisasi di setiap kelas digalangkan dan berjalan lancar.
Seluruh minyak jelantah dan sampah non-organik terkumpul yang bersumber dari sampah di halaman sekolah, sampah rumah tangga dan sampah kantin. Saat itu juga saya tunjuk beberapa anak dari perwakilan kelas VA dan VB untuk membantu membuat pengolahan sampah dalam botol yang disebut Eco-Brick. Pembuatan Eco-brick juga bukan hal yang mudah, tantangan adalah perlu banyak sampah yang dimasukan ke botol dan harus ditekan agar botol tersebut menjadi keras. Tepat sebulan lebih, tim Eco- brick sudah menyelesaikan banyak eco-brick, sehingga saya mulai membentuk menjadi meja bulat dan 2 kursi. Hasil tersebut kita tampilkan di acara “Panen Raya ke-2 dan Peresmian 1000 Tanaman Hidroponik”. Alhamdulillah banyak orang yang kagum dengan rangkaian ecobrick yang membentuk meja dan kursi. Eco brick dan 200 liter minyak jelantah juga sempat di liput oleh media cetak dan beberapa media olnline loo, kereeen !
Di acara panen raya yang ke-2 sempat menemui halangan saat hari tersebut bersamaan dengan aksi demo DPR di Surabaya. Padahal undangan resmi ke 7 pejabat tinggi sudah kami sampaikan, dan sehari kemudian kami batalkan untuk mengundur di hari Jumat. Beruntunglah semua berjalan lancar dan acara tersebut meriah, semua tamu undangan memberikan tanggapan positif sampai sekolah kami mendapatkan paket hidrponik dari Dinas Pertanian. Sangat bersukur sekali hasil kerja keras Bu Dyna dan Bur Rossi serta dukungan kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua serta saya pastinya akhirnya berjalan sangat lancar. Sekarang saatnya seluruh warga sekolah termasuk saya menjaga hasil baik tersebut untuk seterusnya. Semangat Team HIKOM2 (Hidroponik SDN Komplek Kenjeran 2), tetap bangga menjaga lingkungan. Saya Pak Septian Dwi Yahya mengucapkan banyak terima kasih karena sudah membaca opini saya, Wassalamualaikum...


Opini ini ditulis oleh Pak Septian Dwi Yahya, Guru kelas V-B SDN Komplek Kenjeran II/506 juga merupakan guru terganteng di sekolah kami.

Labels: ,

| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »

»

Post a Comment